Powered By Blogger

header


Home Info Video E-novel Cerpen Puisi&Ayat Cinta Contacts

My FB

Monday 24 February 2014

Hadits Menahan Marah

Pada kesempatan ini, ingin dikumpulkan hadits-hadits berkaitan dengan menjaga amarah.

Hadits I
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ
أَنَّ رَجُلًا أَتَى إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي كَلِمَاتٍ أَعِيشُ بِهِنَّ وَلَا تُكْثِرْ عَلَيَّ فَأَنْسَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَغْضَبْ


Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bin Auf 
berkata, "Seorang laki-laki menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 
berkata; "Wahai Rasulullah, ajari aku kalimat-kalimat yang bisa aku jadikan pegangan 
dalam hidup, namun jangan terlalu banyak hingga aku melupakannya!
 " Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu marah."




عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال :"قلت يا رسول الله دلني على عمل يدخلني الجنة" قال : "لا تغضب و لك الجنة"

Dari Abu Darda Radhiallahu 'anhu berkata:
Saya berkata: Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku 
suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.
Beliau berkata: Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.

BEBERAPA HADITS YANG BERKAITAN DENGAN KESOMBONGAN

1. Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tidak dapat masuk syurga seorang yang dalam hatinya ada sifat kesombongannya seberat debu." Kemudian ada orang berkata: "Sesungguhnya seorang itu ada yang senang jikalau pakaiannya itu baik dan terompah -sandal-nyapun -sandalnya- baik." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan orang banyak." (Riwayat Muslim) Batharulhaqqi ialah menolak kebenaran dan mengembalikannya kepada orang yang mengucapkannya itu -yakni memberikan bantahan pada kebenaran tadi-, sedang ghamthunnasi ialah menghinakan para manusia.

2. Dari Salamah bin al-Akwa' r.a. bahwasanya ada seorang lelaki makan di sisi Rasulullah s.a.w. dengan menggunakan tangan kirinya, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Makanlah dengan menggunakan tangan kananmu." Orang itu berkata: "Saya tidak dapat makan sedemikian itu." Beliau s.a.w. bersabda: "Tidak dapat engkau?" Ia berbuat sedemikian itu tidak ada yang mendorongnya, melainkan kesombongannya juga. Salamah berkata: "Orang itu akhirnya benar-benar tidak dapat mengangkat tangan kanannya ke mulutnya," -yakni tangannya terus cacat untuk selama-lamanya, sebab tidak dapat digunakan apa-apa-. (Riwayat Muslim)

3. Dari Haritsah bin Wahab r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidaklah saya memberitahukan padamu semua, siapakah ahli neraka itu? Mereka itu ialah orang yang keras kepala, suka mengumpulkan harta tetapi enggan membelanjakannya -untuk kebaikan- lagi bersikap sombong." (Muttafaq 'alaih)

4. Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Syurga dan neraka berbantah-bantahan. Neraka berkata: "Di tempatku ada orang-orang yang gagah-gagah -suka menekankan kemauannya pada orang banyak- lagi orang-orang yang sombong." Syurga berkata: "Di tempatku adalah orang-orang yang lemah dan kaum miskin." Allah kemudian memberikan keputusan antara kedua makhluk ini, firmanNya: "Sesungguhnya engkau syurga adalah kerahmatanKu dan denganmulah Aku merahmati siapa saja yang Kukehendaki, sedang sesungguhnya engkau neraka adalah siksaKu yang denganmulah Aku menyiksa siapa saja yang Kukehendaki. Masing-masing dari keduamu itu atas tanggunganKulah perkara isinya." (Riwayat Muslim)
5. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah tidak akan melihat pada hari kiamat nanti kepada seorang yang menarik sarungnya -yakni memanjangkan pakaiannya sampai ke bawah kaki- dengan tujuan kesombongan." (Muttafaq 'alaih)

6. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula menganggap mereka sebagai orang bersih -dari dosa-, juga tidak hendak melihat mereka itu dan bahkan mereka akan memperoleh siksa yang pedih sekali, yaitu orang tua yang berzina, raja -kepala negara- yang suka membohong -menipu rakyatnya- dan orang miskin yang sombong." (Riwayat Muslim)

7. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman -dalam hadits Qudsi-: "Kemuliaan adalah sarungKu dan kesombongan adalah selendangKu. Maka barangsiapa yang mencabut salah satu dari kedua pakaianKu itu, maka pastilah Aku menyiksa padanya," artinya mencabut ialah merasa dirinya paling mulia atau berlagak sombong. (Riwayat Muslim)

8. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang berjalan dengan mengenakan pakaian yang merasa heran -bangga- dengan dirinya sendiri, ia menyisir rapi-rapi akan rambutnya lagi pula berlagak sombong di waktu berjalan, tiba-tiba Allah membenamkannya, maka ia tenggelamlah dalam bumi hingga besok hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)

9. Dari Salamah bin al-Akwa' r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak henti-hentinya seorang itu menyombongkan dirinya sehingga dicatatlah ia dalam golongan orang-orang yang congkak, maka akan mengenai pada orang itu bahaya yang juga mengenai golongan manusia-manusia yang congkak." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. Yadz-habu binafsihi artinya merasa dirinya tinggi dan juga berlaku sombong.

Thursday 6 February 2014

Lists of diseases

Assalamualaikum all.

Macam mana hari ni, semua sihat?? Ada yang demam x?? Sakit apa2 kea?? Harap2 x ada laa yea... Aamiinn, in-Sya Allah.


Haa, hari nie... di pagi ini, cik blogger nak share info berguna sikit untuk korang2 semua y minat membaca dan menulis tuu.


Y minat membaca, x semestinya x perlu tahu mengenai jenis2 penyakit nie... dan y minat menulis x semestinya dah tau atau sedar tentang kewujudan penyakit2 nie... ataupun jenis2 treatment y seangkatan dgn IUI, IUV, sumer nie... so, kat sini ada sedikit info tentang tu...





A lists of diseases and disorders in human...


Abruptio placenta : bleeding from the placenta causing its complete or partial detachment from the uterine wall after 24th week of gestation. Abruptio placentae is often associated with hypertension and preclampsia.


ADA (adenosine deaminase deficiency) : a genetic disorder characterized by a defect in the enzyme adenosine deaminase (ADA), which is involved in purine metabolism. Deficiency of this enzyme results in damage to the antibody-producing lymphocytes, which leads to severe combined immune deficiency (SCID)


ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) : a mental disorder, usually of children, characterized by a grossly excessive level of activity and a market impairment of the ability attend, resulting in aggressive disruptive behaviour. Treatment can involve drugs (such as methylphenidate) and behaviour therapy.


AIH (artificial insemination) : an instrumental introduction of semen into the vagina in order that a woman may conceive. The semen specimen may be provided by the husband (AIH - artificial insemination by husband) in cases of erectile dysfunction or by an anonymous donor (DI - donor insemination), usually in cases where the husband is sterile.


Asperger's syndrome : a mild form of autism characterized by aloofness, lack of interest in other people, stilted and pedantic styles of speech, and an excessive preoccupation with a very specialized interest (such as time-tables). [H. Asperger (1906-80), Austrian paediatrician]


ATLS : advanced trauma life support, which comprises the treatment programmes for patients who have been subjected to major trauma (e.g. serious road traffic accidents, missile injuries). Doctors, nurses, and paramedical personnel involved in ATLS receive special training for dealing with such emergencies.


just some info to be shared with all...

Wednesday 5 February 2014

Teaser SRCP - Bab bape tah...




"Sayang... boleh tak I datang tempat you hari ni, please my love. Boleh ye wife, miss you so much you know."

Si dia masih merengek manja di hujung talian. Berharap cik isteri membenarkan dia datang menjemput cik isteri untuk keluar bercuti beberapa hari.

"Hubby... bukan I tak nak bagi, but...", terdengar keluhan kecil terbit dari ulas bibirnya.

"I do miss you too, like I can never breath anymore... but, not everybody know about that. About our marriage." Sambung cik isteri setelah keluh dilepas.

Cik BFF sudah pandang aneh ke wajahku. Wajah yang cukup sayu, tapi penuh dengan perasaan yang terpendam.

"Sugul betul aku tengok muka kau ni Rysha. Dah laa dua tiga hari ni muka kau tu pucat tak bermaya je, kalau rindu tu pergi je laa kat dia. Dah sah pun...", ujar seorang sahabat yang prihatin.

'Oohh Ziqa, kau... tau je apa yang ada dalam fikiran aku, rindu sangat dekat si dia...'

Tak semena-mena, mutiara jernih lekas mengalir keluar dari tubir mata.

Entah kenapa, sejak belakangan ini aku mudah mengalirkan air mata. Mudah tersentuh, dan mudah terasa.

Tahap kerinduan pada encik hubby juga makin membuak-buak. Selalu dia akan menelefonku, mengubat rindu di dada.

Tuesday 4 February 2014

SRCP - Bab 6



BAB 6


Nissan Almera milik Nurin Airysha Athellia laju membelah jalan raya setelah selesai final examination bagi semester lima itu pada jam 12.30 tengah hari tadi. Panggilan telefon yang diterima dari mama Airysha membuatkan gadis itu ingin segera pulang ke kampungnya.

Mujur bagasi kecil yang berisi dua pasang baju kurung dan beberapa helai pakaian santai sudah disimpan dalam bonet kereta sejak petang semalam lagi. Beberapa buah novel yang baru dibeli dan juga yang dipinjam oleh sepupunya juga telah dimasukkan ke dalam bagasi kecil itu. Nasib muat, kalau tak sia-sia kena tadah telinga lagi.

Cuti semester selama tiga minggu sebolehnya tidak mahu disia-siakan begitu sahaja. Jika boleh, Airysha ingin meluangkan masa yang ada dengan membantu mamanya di restoran. Dan jika boleh, dia juga mahu menyambung menaip manuskrip yang telah lama tertangguh.


Sudah lama manuskrip SayangKu Vampire’s terperam dalam ‘stor’, tidak berjengah langsung dek kesibukan yang menggamit ketenanganku untuk menyambung manuskrip itu. Hanya sebuah cerpen cinta sahaja yang sempat disiapkan, itupun secara tidak langsung... berbekalkan idea yang tiba-tiba muncul, dan tangan  yang gatal hendak menaip.

Sampai sahaja di perkarangan Teratak Nurr Emeraa, aku dikejutkan dengan kawasan parkir yang dipenuhi beberapa buah kereta. Bukan hanya itu... sepupuku, Naqib Javdiy dan juga Damia Darwisya yang sepatutnya berada di Johor dan Amsterdam kerana menyambung pelajaran mereka turut berada di teratak itu.


Masuk sahaja ke dalam rumah, aku dikejutkan lagi dengan lima buah dulang hantaran yang berisi sirih junjung, kek coklat Secret’s Recipe, kain ela, coklat Cadbury, dan gubahan buah-buahan.

Nyaris pengsan dibuatnya bila terpandangkan dulang-dulang hantaran yang sudah siap digubah itu. Damia yang terlihat kelibatku dihadapan pintu rumah segera menggamitku agar bergerak ke arahnya. Bagasi yang masih lagi berada dalam bonet kereta telahpun diangkut ke dalam bilik oleh Naqib sebentar tadi.

Damia segera menyuruhku mandi dan bersiap-siap. Jarum jam tika itu mengunjuk ke angka 3.15 petang. Damia sempat berpesan kepadaku agar memakai baju yang telah diletakkan di atas katil. Kehadiran Camellia, rakan sekolahku yang kini menjadi jurusolek menambahkan lagi kehairanan dalam hatiku.

Selesai mandi dan siap mengenakan pakaian yang telah disediakan di atas katil, Camellia segera mendapatkanku. Barang mekap yang dibawanya segera diletakkan di atas meja solek. Mekap natural mula dikenakan pada wajahku... rimas pakai mekap tebal-tebal ni.


12 Februari 2014, 6.00 petang.


Tarikh yang menjadi tarikh keramat buat cik penulis Airysha Imaani, atau nama sebenarnya Nurin Airysha Athellia. Satu tarikh yang mana telah menyatukan dua hati yang tak saling mengenali dengan sebuah ikatan, satu tarikh yang mana menjadi sebuah kejutan buat diri Airysha sendiri.

Hari di mana cik penulis Airysha Imaani sah bergelar tunangan kepada seorang jejaka. Hari yang mana bakal menentukan corak dan gaya hidup Airysha sendiri, setelah bergelar tunangan orang dalam majlis yang hanya dihadiri keluarga terdekat.

Majlis pertunangan yang diadakan secara ringkas itu dibuat di rumah keluarga Nurin Airysha Athellia di Batu Gajah Perdana, Perak. Best friend forever cik penulis iaitu Nurul Syamim Yusra dan juga Nur Haziqa Naziha telah diwajibkan hadir pada hari itu.

Gementar yang dia rasa, perlu dikongsikan dengan orang yang betul-betul rapat dengan dirinya. Peluh dingin mula membasahi wajah yang disolek tipis. Tangan yang menggenggam tangan Syamim dan Ziqa terasa dingin, sedingin ais batu di lautan Antartika. Betapa Airysha Athellia resah menantikan waktu cincin pertunangan disarung ke jari manisnya oleh bakal mertua.


Sebuah pandangan dihala ke wajah Syamim dan juga Ziqa. Pandangan yang sukar untuk ditafsir. Fikiranku yang sedang bercelaru bagaikan meminta semangat dari Syamim dan Ziqa, melalui pandangan itu... sebuah padangan yang penuh mengharap sebenarnya.


Kini, dia bukan hanya bergelar penulis muda yang sedang melakar nama, tetapi dia juga kini bergelar seorang tunang kepada seorang jejaka. Seorang jejaka yang sering ditemuinya tiap kali balik ke kampung, dan jejaka itu jugalah yang bakal menjadi imamnya kelak.

Tempoh pertunangan selama empat bulan bukanlah satu tempoh yang lama, pejam celik... pejam celik sahaja, tempoh empat bulan itu akan berlalu dengan pantas sekali.

Memikirkan hal itu... dadaku terasa nyilu, berdebar-debar tak menentu hingga jantung rasa bagai hendak tercabut dari tangkai dan terkeluar dari landasan. Melompat-lompat dan kemudian jatuh tergolek di atas lantai.



Monday 3 February 2014

SRCP - Bab 5





BAB 5


27 Januari 2014, 6.30pm

The Coffee Bean @ The Curve menjadi saksi dengan termetrainya ikatan perjanjian kerja sebagai seorang penulis. Sungguh aku tidak menyangka yang aku akan dilamar menjadi penulis dibawah naungan syarikat penerbitan yang sudah lama mencanak naik.

Akhirnya impian aku untuk menjadi seorang penulis selama ini tercapai jua akhirnya, menjadi penulis dalam usia 20 tahun bukanlah satu halangan buat aku. Kerana semuanya hadir dari minat yang sangat mendalam terhadap bidang penulisan.


“Airysha... akak sangat berminat untuk jalinkan hubungan kerja dengan Airysha berdasarkan penilaian akak terhadap hasil coretan tangan awak. Mengikut apa yang akak dan juga rakan sekerja akak observed, Rysha ada bakat besar dalam bidang penulisan ni dan kalau boleh pihak akak nak tolong asah bakat yang ada pada Rysha.” Terang Marsya Nurina, editor syarikat penerbitan itu.

“Ya saya. Sebelum tu boleh saya tau dari mana akak dapat tau tentang karya picisan saya, sebab saya ni jenis yang jarang nak post teaser dekat laman Facebook. Kalau soal mengasah bakat yang terpendam dan terperam tu, saya sebenarnya dah lama nak ada mentor sendiri... mentor yang akan dapat membimbing saya untuk terus maju dalam bidang penulisan ni.”

“Dan disebabkan seni penulisan ni dah sebati dengan diri saya, jadi saya berharap akan ada orang yang menyukai karya picisan saya walaupun tak sama dengan karya penulis lain yang dah banyak terbitkan novel sendiri macam Hezzy Azra, Haiza Najwa, Anabell dan Umie Nadzimah.”

Setiap ayat yang aku ucapkan, aku rangka dengan sebaik mungkin agar tiada cacat cela pada pendengaran cik editor itu. Perbualan dimulakan bagi mengelakkan rasa kekok yang mungkin datang bertandang, kemudian barulah perbincangan soal jalinan kerja dibuka.

Aku setia mendengar penerangan demi penerangan yang disampaikan oleh cik editor yang memperkenalkan dirinya sebagai Marsya Nurina, atau berdasarkan nama Facebooknya, Misz Novellas.

Ibu saudaraku yang juga merupakan seorang pensyarah, yang telah dipertanggungjawabkan untuk menjadi penjagaku sepanjang aku melanjutkan pelajaran di ibu kota ini turut ada bersama sewaktu perbincangan dijalankan. Semua langkah berjaga-jaga telah diambil bagi memastikan yang aku tidak ditipu atau dipergunakan oleh mana-mana pihak.


‘Aku perlu rebut peluang yang ada. Lagipun mana ada peluang yang akan datang bergolek tanpa ada usaha, melainkan kalau kita anak pemerintah. Tapi itu pun tak mungkin dapat menembusi logik akal... peluang dah ada depan mata sekarang ni, mustahil aku nak menolak. Sama macam menolak rezeki dan tuah namanya tu...’ bicaraku dalam hati.

“Kalau semua ni takkan mengganggu pelajaran Airysha, saya benarkan. Tapi saya masih akan pantau setiap apa yang Airysha buat, yang berkait dengan kerja yang syarikat cik serahkan kepada dia.”

Tegas sungguh kenyataan dari ibu saudara berpangkat pensyarah yang punya kelulusan Doctor of Philosophy (PhD) ini, bagai ingin menjerut leherku sahaja bila mendengarnya.

“Terima kasih puan atas kerjasama yang puan dan Airysha dah berikan kepada pihak kami. Saya akan pastikan tak ada projek yang akan terlampau mengganggu tumpuan Airysha dalam pelajaran dia, itu janji saya dengan puan.” Balas Cik Marsya Nurina sopan.

Aku, Nurin Airysha Athellia, hanya menjadi pendengar setia untuk perbualan antara kedua orang yang sedang berada di kiri dan juga hadapanku ini.

Rasa gembira dan syukur aku luahkan melalui sinar mata kepada kak Marsya, bagai ingin melompat gembira tika dan saat itu juga. Tapi adab dan tatasusila harus dijaga di tempat awam sebegitu, dan aku masih kontrol ayu... nak elak dari memalukan diri sendiri di kawasan awam begini.


Balik sahaja dari appointment yang telah berjalan dengan lancarnya itu terus aku serbu ke arah laptop yang tergeletak elok diatas meja study yang ada dalam bilikku. Laptop dihidupkan dan jariku segera mencari fail yang memuatkan hasil tulisanku yang masih belum siap sepenuhnya itu.


Fail di skrin laptop yang sudah sedia dibuka, dibelek seketika. Berkerut-kerut ruang dahiku... memikirkan tindakan apa yang akan dilakukan oleh Faid nanti.